Perubahan tehnologi serta perkembangan global nyatanya tidak
hanya membawa efek positif, tetapi juga efek negatif. Pola hidup kurang gerak,
yang dimaksud sedentary lifestyle, yaitu satu diantaranya. Pola hidup yang
sering dikatakan sebagai penyakit duduk (sitting disease) ini yaitu
kebiasaan-kebiasaan dimana seorang sedikit beraktivitas fisik atau sedikit
lakukan gerakan.
Dengan makin majunya tehnologi, makin beberapa orang yang
bekerja, bermain, serta hidup di depan monitor LCD, termasuk juga dengan
gadget. Tidak cuma orang dewasa, pola hidup kurang gerak juga saat ini makin
banyak menempa anak-anak. Alih-alih bermain diluar rumah seperti yang
dikerjakan anak-anak generasi pada awal mulanya, anak-anak zaman saat ini
semakin banyak menggunakan saat dengan duduk melihat teve, bermain game,
gadget, atau computer.
Prof. Mitch Blair dari The Royal College of Paediatrics and
Child Health menyampaikan, “Ponsel, konsol game, TV, atau laptop, bikin
anak-anak saat ini terpapar monitor lebih lama dari generasi pada awal mulanya.
Serta ini bikin mereka melakukan pola hidup sedentary. ”
Resiko Obesitas
Pola hidup kurang gerak dapat menyebabkan beberapa masalah
kesehatan di waktu mereka dewasa nantinya, seperti obesitas.
Rutinitas kurang gerak memanglah banyak dihubungkan dengan
makin meningkatnya jumlah anak-anak yang alami overweight atau obesitas. Anak
yang melihat teve kian lebih dua jam /hari juga lebih berisiko mempunyai pola
makan yg tidak sehat, lebih sedikit konsumsi sayur serta buah, dan lebih
sedikit beraktivitas fisik.
Tidak mengherankan memanglah, data juga tunjukkan, seputar
45 menit sesudah melakukan kesibukan kurang gerak, anak-anak umumnya bakal
mencari makanan makanan ringan. Anak-anak yang bermain video games juga umumnya
bakal makan semakin banyak bila dibanding anak-anak yang menggunakan saat untuk
beristirahat atau melakukan aktivitas fisik.
Data lain tunjukkan, 89 % anak umur pada 4–5 th. menggunakan
saat dengan melihat teve sepanjang 2 jam atau lebih /hari. Sembari melihat teve
atau bermain games, anak-anak ini dapat menyantap makanan ringan yang tinggi
gula, garam, serta lemak.
Disamping itu, anak-anak dibawah umur 8 th. mempunyai
kesusahan untuk membedakan mana yang disebut program teve serta iklan.
Mengakibatkan, ini bakal sangatlah merubah selera makan mereka pada beberapa
produk makanan yang sarat dengan gula, garam, serta lemak tadi.
Koordinasi Motorik
Studi yang dikerjakan The American Journal of Human Biology
tunjukkan, anak-anak umur 9-10 th. yang menggunakan 75 % saat mereka dengan
kesibukan kurang gerak mempunyai resiko sembilan kali semakin besar alami
kurangnya koordinasi motorik di banding anak-anak sebaya yang beraktivitas
fisik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar