Senin, 15 September 2014

Style Hidup Kurang Gerak Pengaruhi Kekuatan Motorik Anak





Perubahan tehnologi serta perkembangan global nyatanya tidak hanya membawa efek positif, tetapi juga efek negatif. Pola hidup kurang gerak, yang dimaksud sedentary lifestyle, yaitu satu diantaranya. Pola hidup yang sering dikatakan sebagai penyakit duduk (sitting disease) ini yaitu kebiasaan-kebiasaan dimana seorang sedikit beraktivitas fisik atau sedikit lakukan gerakan.

Dengan makin majunya tehnologi, makin beberapa orang yang bekerja, bermain, serta hidup di depan monitor LCD, termasuk juga dengan gadget. Tidak cuma orang dewasa, pola hidup kurang gerak juga saat ini makin banyak menempa anak-anak. Alih-alih bermain diluar rumah seperti yang dikerjakan anak-anak generasi pada awal mulanya, anak-anak zaman saat ini semakin banyak menggunakan saat dengan duduk melihat teve, bermain game, gadget, atau computer.

Prof. Mitch Blair dari The Royal College of Paediatrics and Child Health menyampaikan, “Ponsel, konsol game, TV, atau laptop, bikin anak-anak saat ini terpapar monitor lebih lama dari generasi pada awal mulanya. Serta ini bikin mereka melakukan pola hidup sedentary. ”

Resiko Obesitas
Pola hidup kurang gerak dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan di waktu mereka dewasa nantinya, seperti obesitas.

Rutinitas kurang gerak memanglah banyak dihubungkan dengan makin meningkatnya jumlah anak-anak yang alami overweight atau obesitas. Anak yang melihat teve kian lebih dua jam /hari juga lebih berisiko mempunyai pola makan yg tidak sehat, lebih sedikit konsumsi sayur serta buah, dan lebih sedikit beraktivitas fisik.

Tidak mengherankan memanglah, data juga tunjukkan, seputar 45 menit sesudah melakukan kesibukan kurang gerak, anak-anak umumnya bakal mencari makanan makanan ringan. Anak-anak yang bermain video games juga umumnya bakal makan semakin banyak bila dibanding anak-anak yang menggunakan saat untuk beristirahat atau melakukan aktivitas fisik.

Data lain tunjukkan, 89 % anak umur pada 4–5 th. menggunakan saat dengan melihat teve sepanjang 2 jam atau lebih /hari. Sembari melihat teve atau bermain games, anak-anak ini dapat menyantap makanan ringan yang tinggi gula, garam, serta lemak.

Disamping itu, anak-anak dibawah umur 8 th. mempunyai kesusahan untuk membedakan mana yang disebut program teve serta iklan. Mengakibatkan, ini bakal sangatlah merubah selera makan mereka pada beberapa produk makanan yang sarat dengan gula, garam, serta lemak tadi.

Koordinasi Motorik
Studi yang dikerjakan The American Journal of Human Biology tunjukkan, anak-anak umur 9-10 th. yang menggunakan 75 % saat mereka dengan kesibukan kurang gerak mempunyai resiko sembilan kali semakin besar alami kurangnya koordinasi motorik di banding anak-anak sebaya yang beraktivitas fisik.

Walau sebenarnya, saat anak-anak adalah saat gawat perubahan kekuatan koordinasi motorik yang sangatlah utama untuk tumbuh kembang anak. Kesibukan sedentary dapat berikan efek negatif pada perubahan kekuatan koordinasi motorik, yang dihubungkan dengan berkurangnya tingkat kesehatan, menyusutnya rasa yakin diri, serta berkurangnya prestasi belajar anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar